Tiga

Tiga korban sudah mengaku kalau mereka diperkosa oleh tentara. "Saat itu jam 7 malam dan yang memperkosa saya adalah para anggota militer. Ada empat orang, Kibibi dan pengawalnya. Mereka juga mencuri harta benda dan uang kami," kata perempuan yang namanya sengaja disamarkan media.

Republik Demokratik Kongo, kawasan bergejolak mulai dari baku seteru antaretnis hingga silang selisih yang rentan bersinggungan dengan sesama negara, semisal Rwanda.
Menurut catatan pasukan keamanan PBB yang bertugas di Kongo Letkol Kibibi adalah mantan anggota kelompok pemberontak CNDP. Kibibi sebelumnya juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Dia bergabung dengan militer nasional sebagai bagian dari perjanjian perdamaian di tahun 2009.

Sementara, berdasarkan sumber militer lokal, pasukannya adalah gabungan mantan milisi basis etnis Rwanda. Pasukan ini dikirim ke Fizi tempat konflik terjadi antara kelompok Babembe dengan Banyamulenge yang berlangsung selama beberapa generasi.

Ada banyak kasus pemerkosaan yang terjadi di Kongo. Tetapi, kasus sebagaimana disebutkan di atas diyakini sebagai yang terbesar dan melibatkan militer.

Bantah

Letkol Kibibi membantah tuduhan perkosaan tersebut, sebagaimana warta AP dan AFP pada Rabu (19/1/2011). Dia mengatakan para tentara yang menyerbu kota tersebut justru menolak untuk diperintah. Fizi selama ini memang dikenal sebagai kota yang sering terjadi kekerasan brutal yang dilakukan oleh pasukan pemerintah.

Dr Faise Chaca, ketua rumah sakit Fizi mengatakan sejauh ini telah merawat 51 korban pemerkosaan. Lagipula angka ini diperkirakan akan bertambah karena banyak perempuan yang memilih untuk kembali ke rumah daripada dirawat di rumah sakit.

Apalagi korban pemerkosaan di Kongo banyak yang merahasiakannya karena takut ditinggal suami dan keluarganya.

Seorang korban pemerkosaan yang dirahasiakan namanya mengatakan,"Saya diperkosa di depan empat anak saya."

"Saya sangat malu. Jika bertemu dua atau tiga orang yang tengah berbincang, saya menduga mereka membicarakan saya, walaupun kenyataannya tidak," imbuh korban tersebut.

Pada bagian terkait lainnya, Letkol Vianney Kazarama, juru bicara militer untuk operasi di Provinsi Kivu Selatan menyatakan kalau tentara pemerintah bertanggung jawab atas serangan di Fizi tersebut dan berjanji akan melakukan tindakan hukum. "Semua orang yang terlibat telah ditahan, tidak ada toleransi," katanya.
Dalam sebuah pernyataan, Wakil Khusus PBB untuk Kekerasan Seksual Margot Wallstrom, meminta otoritas Kongo untuk menggelar investigasi menyeluruh dan tanpa ditunda. "Kekebalan atas semua kejahatan ini tidak dapat ditoleransi," tambah Wallstrom. Demikian catatan blog SEO tentang Tiga.

0 komentar:

 
 
Copyright © 2012 SEO Hitamku All rights reserved Mas Hari
Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia