Sejumlah

Sejumlah kapal pengangkut barang dalam seminggu terakhir terpaksa bersandar di Pantai Bantaeng karena terjadi gelombang laut tinggi dan angin kencang di sepanjang perairan Kepulauan Selayar dan Laut Flores. Sampai kemarin,lima kapal barang terlihat bersandar di perairan Pantai Marina, Kecamatan Bantaeng, Butta Toa. Kapal tersebut menunggu sampai cuaca kembali normal.

“Kapal-kapal itu menghindari gelombang tinggi mencapai 3 hingga 4 meter di perairan Kepulauan Selayar hingga ke Laut Flores,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Bantaeng A Baso Fahrir di Bantaeng kemarin. Pantai Bantaeng cukup aman untuk berlindung dari gelombang laut karena terletak pada cekungan lintasan laut. Jadi setiap musim gelombang tinggi dan angin kencang, kapal besar maupun kapal barang selalu sandar untuk berlindung.

“Itu sudah menjadi langganan ketika terjadi cuaca buruk,”tutur dia. Untuk mengantisipasi banyaknya kapal yang bersandar, pihaknya akan memfungsikan Pelabuhan Mattoanging. Dengan demikian, kapal-kapal yang melintas bisa membuang jangkar dan awak mendarat di Kota Bantaeng sambil menunggu cuaca normal. “Saya optimistis bila pelabuhan difungsikan, pelayaran akan ramai. Itu bisa membantu masyarakat sekitar pelabuhan,”katanya. Sementara itu, Kepala Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Bulukumba Fitri Natriawan mengatakan, tinggi gelombang di perairan Selat Selayar dan Laut Flores mencapai 5 hingga 7 meter.

Kondisi tersebut menyulitkan kapal yang berlayar,termasuk kapal feri dari Pelabuhan Bira. Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar Sujarwo memperkirakan tinggi gelombang laut di Selat Selayar hingga 12 jam ke depan mencapai 5 hingga 7 meter sehingga rawan dilayari kapal penumpang maupun kapal nelayan. BMKG mengingatkan nelayan setempat tidak melaut sementara waktu, menunggu hingga kondisi cuaca benar-benar kembali normal. Dalam kondisi cuaca ekstrem tersebut sangat rawan terjadi kecelakaan di laut. Demikian catatan online blog SEO tentang Sejumlah.